“Faktanya jelas. Bila kita memperoleh kebangkitan penyakit, dari beberapa masalah, karena itu mereka terbuka begitu awal, itu seperti aksiomatik,” rekanan penulis Martin McKee, profesor kesehatan warga Eropa di London School of Hygiene serta Tropical Medicine, ke CNN.

Studi ini mendapatkan jika skema penelusuran, pengetesan, pencarian serta pertolongan yang efisien dibutuhkan untuk kembali membuka lockdown dengan aman.

“Tidak ada negara yang melakukan dengan prima, sebetulnya… Inggris melakukan dengan benar-benar jelek. Spanyol serta Prancis pun tidak melakukan dengan benar-benar baik,” kata McKee.

Negara lain, termasuk juga Jepang, Jerman, Korea Selatan, serta (dalam beberapa masalah) Inggris, mengambil atau mengaplikasikan kembali lagi limitasi berdasar tingkat pandemiologis. Beberapa negara seperti Jepang mempunyai persyaratan yang memperlihatkan beberapa unsur.  Hong Kong mempunyai taktik sama, sedang Selandia Baru mempunyai skema peringatan empat tingkat.

Menurut penemuan beberapa periset, ini menyebabkan minimnya keyakinan serta suport publik.

“Beberapa negara Barat bertambah condong memikir “kami tak perlu begitu cemas,” tuturnya.

Pencari contact telephone awal Inggris “sedikit sukses”, sesaat Korea Selatan memakai catatan kesehatan, transaksi kartu credit, GPS serta CCTV, serta Hong Kong memercayakan skema superkomputer polisi. Banyak negara sekarang sudah mengeluarkan aplikasi telephone.

Staf klinis di Spanyol capai lebih dari 10% dari keseluruhan masalah, kata laporan itu.

Banyak yang saat ini hadapi “gelombang ke-2,” tapi penulis menjelaskan belum telat untuk mengaplikasikan pelajaran ini. Mereka mengatakan “negara harus berencana serta menyiapkan skrip terjelek.

Mereka memerlukan skema yang kuat untuk mengawasi keadaan infeksi dengan cermat; skema yang efisien mendapatkan, mengetes, mencari, menutup, pertolongan serta aksi kelanjutan untuk kurangi penyebaran, seperti gelembung sosial serta masker. Warga harus terjebak langsung dalam proses pemungutan ketetapan, kata penulis.

Related Posts

error: Content is protected !!