Wakil Bupati Kerinci serta Plt Kadis PUPR waktu mengevaluasi banjir di Kerinci. (ald)
Hilangkan Ego Bagianal serta Usaha Terpadu Melulutkan Banjir Kerinci – Sungai Penuh
Oleh : Hefri Oktoyoki, S.Hut, M.Sang.
Dalam periode waktu lima bulan ini saja terjadi 3x banjir besar.
Bumi Kerinci sebenarnya adalah daerah yang paling subur, dikelilingi oleh barisan perbukitan serta pegunungan. Curah hujannya termasuk tinggi capai 3.085,5 mm/tahun. Kerinci mempunyai danau terluas yang dinamakan danau Kerinci. Rawa-rawanya mereka buat jadi area persawahan yang melintang luas serta menghijaukan kota Sungai Penuh. Alam Kerinci adalah surga buat beberapa petani.
Ingin sampai kapan kehidupan kita dihantui banjir? pemerintah serta semua komponen warga harus bergerak bersinergi menangani banjir. Karena itu, tulisan ini coba menolong ungkap pemicu sekaligus juga jalan keluar menangani banjir di Kerinci serta Sungai Penuh.
Pemicu Banjir Kerinci-Sungai Penuh
Banyak faksi yang menjelaskan banjir ialah musibah alam. Tetapi Apakah benar banjir di Kerinci serta Sungai Penuh ialah musibah alam? Banjir seperti banyak musibah yang lain akhir-akhir ini tidak sebatas kejadian alam yang umum. Begitupun dengan banjir yang berlangsung di Kerinci serta Sungai Penuh.
Sebenarnya Banjir Kerinci atau Sungai Penuh ialah bukti satu ketidakberhasilan kolektif. Dia ialah buah dari pohon yang kita tanam sendiri. Dia ialah resiko tata atur kota serta pola hidup kita yang abai pada lingkungan serta ini sudah berjalan lama.
Banjir ialah bukti ketakmampuan kolektif semua komponen (hampir tanpa ada terkecuali) dalam pelihara, mengurus, serta lakukan konservasi lingkungan. Kita tak perlu sama-sama mempersalahkan. Hampir tiap kita, tanpa ada terkecuali, punyai bantuan didalamnya. Kejadian banjir adalah kejadian yang paling penting dalam proses pembangunan. Dengan cara teoritikal, Kejadian banjir adalah kejadian sama-sama berkaitan di antara variabel sosial, alam serta lingkungan. Pemicu banjir hampir tetap menyertakan alam serta manusia.